Desa Tipang terletak di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatra Utara. Desa Tipang telah dijadikan obyek wisata favorit di Kabupaten Humbang Hasundutan dan dikenal sebagai perkampungan dengan kedaulatan raja napitu atau tujuh marga cucu si raja sumba. Desa ini menyuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan serta keunikan dalam hal sejarah, budaya serta wisata yang tidak boleh dilewatkan.
Beberapa wisata yang terkenal yaitu Air Terjun Sigota-gota Sipultak Hoda yang memiliki keunikan sebagai air terjun tiga tingkat dan dikelilingi pegunungan indah. Lalu, terdapat Puncak Batu Manarak sebagai spot untuk melihat pemandangan Danau Toba dari ketinggian 1.333 mdpl. Kemudian, wisata sejarah di sini juga ada sarkofagus, Tradisi Mamona-mona, Tradisi Sihali Aek yang merupakan tradisi gotong royong tradisional menaikkan air dari hulu rendah menuju lebih tinggi. Tidak ketinggalan, ada wisata buatan seperti Agrowisata Sibara-bara dan masih banyak lagi.
Wah, menarik sekali ya wisata di Desa Tipang. Semakin penasaran untuk mengetahui lebih lanjut? Yuk, langsung ikutan jelajah Desa Wisata Tipang bersama tour guide pilihan dari DigiTiket. Segera pesan tiketmu dan jangan sampai ketinggalan ya!
Bagi pencinta kopi, Desa Wisata Nagasaribu I bisa menjadi salah satu destinasi yang patut untuk dikunjungi. Desa Nagasaribu I terletak di Kecamatan Lintong Ni Huta, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Desa ini terletak di 1200-1400 mdpl dan memiliki tanah yang subur untuk perkebunan, khususnya kopi. Karenanya, yang paling terkenal dari desa ini adalah agrowisata kopi yang dikembangkan oleh Koperasi Serba Usaha Petani Organik Mandiri (KSU-POM) dan sudah sampai mancanegara.
Desa Nagasaribu I merupakan produsen kopi Arabika, khususnya kopi luwak. Kopi yang berasal dari desa ini terkenal dengan nama "Sumatra Lintong Coffee" dan sudah diekspor hingga ke berbagai negara. Tidak jarang, beberapa wisman dan turis mancanegara datang kesini untuk mempelajari budidaya, pengolahan, hingga strategi pemasaran kopi. Selain itu, tentunya masih ada wisata menarik lainnya seperti festival kopi yang diadakan 1-2 kali dalam setahun, Monumen Tugu Tumanggo Hoda, dan bangunan tradisional Siholta Nagasaribu II.
Wah, menarik banget ya. Penasaran ingin mengunjungi langsung Desa Nagasaribu I? Yuk, ikut jalan-jalan di Desa Wisata Nagasaribu I bersama tour guide pilihan dari DigiTiket. Segera pesan tiketmu dan jangan sampai ketinggalan ya!
Desa wisata Pearung merupakan desa wisata yang berada di lereng perbukitan selatan Danau Toba, tepatnya di Kecamatan Pearanginan, Kabupaten Humbang Hasundutan. Berada di ketinggian 1.200 mdpl, Desa Pearung memiliki udara yang sejuk dan panorama alam yang indah. Pemandangan Danau Toba dan Pulau Sibandang dapat wisatawan nikmati dari perbukitan Desa Wisata Pearung.
Tidak hanya keindahan alamnya mempesona, Desa Wisata Pearung juga menawarkan berbagai wisata edukasi. Mulai dari belajar menanam dan memetik jeruk di Agrowisata Kebun Jeruk, belajar mengolah kopi tradisional di Agrowisata Kebun Kopi, dan belajar sejarah Melanchton Siregar yang merupakan tokoh pendidik asli Desa Pearung. Daya tarik wisata lain di Desa Wisata Pearung adalah Geosite Sipinsur yang termasuk dalam 16 Geosite di Kaldera Toba. Wisatawan bisa menikmati keindahan Danau Toba dari ketinggian. Jajaran pepohonan pinus yang sejuk juga menambah daya tarik tempat ini. Geosite Sipinsur merupakan lokasi favorit wisata bersama keluarga dan teman-teman.
Gimana? Seru banget kan destinasi wisata di Desa Wisata Pearung. Yuk, segera pesan tiketnya di DigiTiket. Siap-siap berpetualang di Desa Wisata Pearung bersama tour guide pilihan!
Desa Wisata Hariara Pohan merupakan desa wisata di tepi Danau Toba, tepatnya di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir. Desa Wisata Hariara Pohan menyimpan potensi keindahan alam yang sayang untuk dilewatkan. Daya tarik utama dari Desa Wisata Hariara Pohan adalah Bukit Holbung Samosir yang menjadi salah satu spot terbaik menikmati lanskap Danau Toba dari ketinggian.
Bukit Holbung Samosir sebenarnya adalah barisan perbukitan yang terdiri dari 8 bukit. Untuk mencapainya wisatawan harus melakukan pendakian melalui beberapa anak tangga dan jalan setapak yang naik turun. Banyak aktivitas yang bisa wisatawan lakukan di Bukit Holbung Samosir. Mulai dari berkemah, berburu sunrise dan sunset, atau sekadar bersantai menikmati pemandangan Danau Toba. Karena keindahan alam yang ditawarkan, Bukit Holbung Samosir masuk dalam Tiga Besar Dataran Tinggi Terpopuler di Indonesia.
Nah, menarik banget kan pesona dari Bukit Holbung Samosir. Daripada penasaran, yuk kosongkan jadwal dan segera meluncur ke Desa Wisata Hariara Pohan. Jangan lupa beli tiketnya di DigiTiket!
Kampung warna-warni terletak ditepi Danau Toba di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Simalungun yang juga menjadi salah satu Kelurahan perbatasan antara Kabupaten Toba Samosir dengan Kabupaten Samosir. Kelurahan ini memiliki tujuh lingkungan, salah satu lingkungan tersebut adalah lingkungan empat, yaitu kampung warna warni DESA WISATA TIGA RIHIT. Dari segi letak demografinya kampung ini terklasifikasi pada kelurahan berkembang yang letaknya berbatasan dengan ibukota kecamatan Ajibata dengan dataran bergelombang. Hal ini terlihat dari sejarah kampung warna warni yang dulunya terbentuk karena adanya kesamaan tekad dari rakyatnya untuk menjadi kesatuan wilayah yang berdaulat.
Kampung Wisata Tigarihit adalah kampung yang berada di bibir Danau Toba dan berada di bawah lereng. Keunikan kampung ini adalah rumah warga yang tersusun vertikal dan dicat warna warni, mengadopsi ide Kampung Warna Warni Semarang dan pemukiman bersusun ala Brasil. Tigarihit awalnya bukanlah nama kampung melainkan nama jalan sepanjang Hotel Mudi Mulia sampai dengan Hotel Atsari. “Tigarihit” berasal dari dua suku kata yaitu “tiga” pekan/pasar dan “rihit” yang berarti pasir, jika disatukan berarti pekan yang berada di kawasan berpasir (pantai Danau Toba) yang dikunjungi banyak orang. Penduduk yang pertama menempati Tigarihit adalah bermarga “Sinaga”. Seiring berlalunya waktu semakin banyaklah orang yang menghuni kampung Tigarihit dari berbagai marga.
Kampung Tigarihit memiliki acara tahunan seperti mural ferstival, pertunjukan sunset, acara 17 Agustus, Imlek (lampion dan barongsai), Paskah, dan Natal. Dalam acara tahunan ini sering dilombakan olahraga tradisional Batak seperti marjalekat, martekka, patuk lele, margala, marguli, dan marsaleper. Acara tahunan ini menarik wisatawan berkunjung ke kampung ini. Fasilitas pariwisata di kampung ini cukup lengkap yaitu 15 homestay yang siap dioperasikan dan 30 rumah direnovasi dari bantuan dana Kementerian PUPR.