Siapa yang tidak ingin jalan-jalan sambil menambah wawasan tentang keragaman budaya? Salah satu kota yang kaya akan sejarah dan peninggalan budayanya adalah Semarang. Menjelajahi kota ini dengan rute Multicultural menjadi favorit banyak wisatawan.
Rute ini akan membawa wisatawan untuk mengelilingi berbagai tempat wisata yang telah berdiri hingga ratusan tahun. Berbagai tempat yang akan dilalui diantaranya Titik Nol Kilometer Semarang, Masjid Layur, Mercusuar Willem, Gereja Gedangan, Gereja Blenduk, Masjid Pekojan, dan Klenteng Tay Kak Sie.
Selama #DiRumahAja ini, yuk ikut Virtual Tour Multicultural Semarang. Virtual Tour ini akan dipandu oleh Ika Rizqiya dari Bersukaria. Nantinya, sobat Digi akan diajak untuk melihat bangunan-bangunan kuno dengan corak budaya yang khas sekaligus mempelajari sejarahnya juga!
DigiTiket Virtual Tour Indonesia
Mari menelusuri "Jalur Gula" di Kota Lama Semarang
Akan ada cerita-cerita tentang Jalan Kepodang, Postkantoor, Cultuur Maatschappij der Vorstenlanden, Koloniale Bank, Semarangsche Handelsvereeniging, dan Nederlandsche Handel Maatschappij.
Dan tentunya, dengan ikutan virtual tur ini kamu bakal berdonasi untuk satwa di Kebun Binatang Mangkang Semarang yang terkena dampak COVID-19.
DigiTiket Virtual Tour Indonesia
Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20. Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai: Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por.
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, tampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga tampak seperti kota tersendiri dengan julukan "Little Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kukuh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang.