• Login
  • Virtual Tour

    Menapaki "Venesia dari Timur" Lewat Virtual Tour Sejarah Kota Palembang

    Hai hai Sobat Digi! Kembali lagi bersama Digimin yang punya banyak informasi mengenai hal-hal seru dan menarik tentang dunia pariwisata. Kali ini Digimin akan bawakan 1 artikel yang menangkat tema tentang Ibukota Provinsi Sumatera Selatan, Palembang. Digimin bakalan ajak Sobat Digi untuk mempelajari sejarah dari kota pempek yang satu ini. Daripada penasaran, yuk langsung aja kita baca bersama artikel Virtual Tour Sejarah Kota Palembang!

    Palembang Zaman Dahulu


    (sumber: phinomo.com)

    Kota Palembang adalah kota tertua di Indonesia dengan umur 1337 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Di masa itu, penguasa Sriwijaya membangun Wanua yaitu yang sekarang kita kenal sebagai Kota Palembang. Berdasarkan keterangan, kota ini dikelilingi oleh air yang asalnya dari sungai, rawa, sampai dengan air hujan. Bahkan, Sobat Digi tahu nggak sih kalau ternyata sampai saat ini pun Kota Palembang masih terdapat 52,24% tanah yang tergenang oleh air lho. 

    Berasal dari kondisi kota yang dikelilingi oleh air, maka nenek moyang sepakat untuk memberi nama kota ini sebagai Pa-lembang yang dalam bahasa melayu 'pa' atau 'pe' adalah sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan, sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, atau juga bisa genangan air. Jadi, Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air. Waah menarik banget ya filosofi nama Kota Palembang!

    Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya


    (sumber: jejakpiknik.com)

    Sobat Digi pasti sudah tahu dong tentang salah satu kerajaan besar agama Budha yang ada di Indonesia? Yap, Kerajaan Sriwijaya! Berkaitan dengan Kerajaan Sriwijaya, di Palembang juga ada sebuah situs sejarah dari kerajaan ini lho Sobat Digi, yaitu Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya. Di dalamnya terdapat kompleks bangunan yang diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Sriwijaya, jaringan kanal, kolam, sampai dengan artefak peninggalan kehidupan zaman Kerajaan Sriwijaya. Jadi selain melihat-lihat peninggalan Kerajaan Sriwijaya, dengan berkunjung ke taman wisata ini Sobat Digi juga bisa menambah wawasan mengenai nenek moyang kita.

    Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo 


    (sumber: wikipedia.com)

    Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau biasa disebut Masjid Agung Palembang adalah masjid terbesar dan tertua di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Masjid ini dibangun pada 1738 Masehi dan diresmikan pada hari Senin, 26 Mei 1748. Konsep dari bangunan masjidnya memadukan keunikan arsitektur nusantara, Cina, dan Eropa sesuai dengan asal dari sang arsitek. Gaya khas dari arsitektur nusantara terdapat pada pola struktur bangunan utama berundak tiga dengan puncaknya yang berbentuk limas. Yang membuatnya menjadi unik adalah dari bentuk undakan bangunan Masjid Agung Palembang dipengaruhi dari bangunan dasar candi Hindu-Jawa. 

    Jembatan Ampera


    (sumber: goodnewsfromindonesia.id)

    Ini dia nih ikon dari Kota Palembang! Jalan-jalan ke Palembang rasanya belum puas kalau tidak mengunjungi dan berfoto dengan latar Jembatan Ampera, setuju nggak nih Sobat Digi? Jembatan Ampera terletak di tengah-tengah Kota Palembang dengan fungsinya sebagai penghubung antar dua kawasan yakni seberang ilir dan seberang ulu. Jembatan yang terbentang di atas Sungai Musi ini memiliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter, dan tinggi 63 meter. Dulu, bagian tengah Jembatan Ampera bisa diangkat agar kapal-kapal besar dapat lewat. Tapi sejak tahun 1970, aktivitas naik turun dari tengah jembatan sudah jarang diberlakukan karena dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya. 

    Benteng Kuto Besak


    (sumber: nativeindonesia.com)

    Bangunan yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang atau yang sekarang dikenal dengan Benteng Kuto Besak, terletak di pinggiran Sungai Musi, Palembang. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai 'nieuwe keraton' yang artinya keraton baru. Keraton ini berdiri di tanah yang luas, berbentuk persegi panjang, serta dikelilingi tembok besar yang tingginya mencapai 9,14 meter. Dengan sejumlah meriam yang terbuat dari besi dan kuningan, Benteng Kuto Besak memiliki pelataran yang luas, balai agung, dan gerbang besar. Di bagian dalam, ada kaputren, paseban, ruang tempat menerima tamu, tempat kediaman sultan, dan permaisuri. Sedangkan di tengah keraton terdapat kolam dengan perahu, taman, serta pohon buah-buahan.

    Yap! Itu dia Virtual Tour Sejarah Kota Palembang yang dikemas dalam bentuk artikel yang udah kita baca bersama. Masih ada banyak lagi pembahasan mengenai sejarah Kota Palembang mulai dari Kantor Walikota Palembang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, dan Pertamina Plaju yang akan dibahas bersama DigiTiket melalui virtual tour. Maka dari itu, Sobat Digi bisa membeli tiket Virtual Tour Sejarah Kota Palembang sekarang juga yaa supaya tidak ketinggalan. Selain itu, Sobat Digi juga bisa membeli tiket virtual tour ke destinasi lainnya melalui website resmi DigiTiket

    Leave A Comment