Pesona Desa Wisata Sukarara
Kalau berbicara Lombok, pasti kebanyakan orang berpikir tentang keindahan pantainya. Namun Sobat Digi tahu nggak, sih, di Lombok juga ada desa wisata, loh! Walaupun tidak sebanyak Magelang, tetapi desa wisata di Lombok juga tak kalah keren.
Salah satu desa yang sampai menarik perhatian Kemenparekraf adalah Desa Wisata Sukarara. Desa ini terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan warganya mayoritas bersuku Sasak. Jaraknya sekitar 25 km dari Mataram dengan waktu tempuh 30 menit.
Desa Wisata Sukarara sendiri termasuk ke dalam program Rebound Desa Wisata dari Kemenparekraf dan Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Pengembangan Destinasi Wisata Super Prioritas (DSP) Mahardika. Wah, emang apa sih yang membuat Desa Wisata Sukarara sespesial ini, DigiMin?
Kain Tenun Songket
(Sumber: Lokadata.id)
Tenun songket merupakan salah satu warisan yang terus dilestarikan oleh warga desa. Pembuatan kain tenun pun dilakukan tanpa adanya campur tangan mesin dan seratus persen dilakukan dengan tangan sehingga hasilnya tentu lebih orisinal, Sobat Digi! Menenun adalah salah satu pekerjaan utama di desa ini selain bertani, dan Suku Sasak memang sangat memegang erat budaya menenun. Bagi perempuan, mahir menenun merupakan salah satu syarat agar dapat menikah, loh! Jadi kalau mereka tidak bisa menenun, maka mereka tidak diperbolehkan untuk menikah. Maka dari itu, para perempuan di desa ini sudah belajar menenun sejak masih belia. Yap, kain tenun memang merupakan sebuah simbol dan lambang yang penting bagi penduduk Desa Wisata Sukarara. Mereka sering menggunakan kain ini untuk acara-acara adat Suku Sasak, pernikahan, dan lain sebagainya.
Sebagai pengunjung, kamu bisa menikmati proses pengerjaan menenun. Dari sini kamu juga bisa mempelajari budaya tradisional Desa Wisata Sukarara. Eits, jangan salah—corak tenun yang unik membedakan hasil tenunan desa ini dengan kain tenun lain-lainnya di mana terdapat banyak benang emas pada motif tenunan. Hasilnya pun halus, jadi kamu pasti tidak akan menyesal ketika membeli kain tenun di Desa Wisata Sukarara.
Rumah Tradisional Suku Sasak
(Sumber: Instagram @ayukfadhlan)
Walaupun perumahan di desa sudah banyak yang modern, ada rumah suku sasak yang masih dilestarikan. Rumah adat ini berbentuk seperti rumah panggung dan sebuah tangga yang dipergunakan untuk akses masuk serta keluar. Terbuat dari anyaman bambu dan alang-alang di bagian atap, kondisi rumah ini masih dibilang terjaga dengan baik dan berdiri dengan kokoh. Lantai rumah juga terbuat dari campuran tanah liat, kotoran kerbau, abu jerami, dan lain-lain yang tentunya bahan alami pula. Rumah Suku Sasak cocok, nih, untuk diabadikan dengan kamera sembari mengenakan kain tenun songket asli Desa Wisata Sukarara!
Fakta lain mengenai desa ini adalah mereka menggunakan konsep Desa Wisata Hijau di mana mereka fokus pada pelestarian alam, ekonomi, dan sosial budaya sehingga Sobat Digi tak perlu ragu untuk mendatangi desa ini karena sudah terbukti sangat ramah lingkungan.
Selain hal-hal di atas, tentunya desa ini mempunyai lebih banyak atraksi menarik yang bisa kamu nikmati, Sobat Digi! Penasaran? Yuk pesan tiket Desa Wisata Sukarara di DigiTiket!
Leave A Comment